Wednesday, February 24, 2010

pada danau yang beku diam


bayang-bayang gunung bercermin

bersamaan pagi yang datang

ambil hidupku
pakailah sebanyak kau mau

kita sudah terasing dalam kesendirian
mengabaikan suara kecil yang meraung
penuh kerinduan dan gema yang bersahutan

dari dada ke dada

kau pikir aku tak tahu
degup malammu
yang kau sembunyikan
di balik raut
kegelapan

kita memenjarakan sepi dalam keramaian
seperti takut ditemukan dan menemukan
oleh yang begitu lama kita dambakan

aku menangkap sayap-sayap sedihmu
yang berguguran di atas gurun kenangan

disitu kita saling menemukan
disitu jejak kita beterbangan

Monday, February 15, 2010

litania semesta



ia jatuh cinta pada hijau-biru langit yang menatapnya tanpa prasangka
ia jatuh cinta pada awan-awan tembaga yang menaunginya setia
ia jatuh cinta pada bibir hujan yang membasahinya dengan ciuman
ia jatuh cinta pada ketakberbatasan yang menerbangkannya

serupa angin yang teraba menerpa, ia jatuh cinta
serupa permohonan yang terjawab meski terlambat, ia jatuh cinta

serupa air mata yang bukan duka, ia jatuh cinta
serupa cahaya yang sempurna, ia jatuh cinta


ia merasa dijalari sesuatu yang murni

ia merasa begitu menyayangi

ia menjelma senja yang bijaksana

ia mewarnai lelehan matahari di batas cakrawala
ia tak pernah ingin pergi


lalu mereka berdansa selekat pagi yang mesra
lalu mereka berjanji tak akan menyakiti

lalu mereka membentangkan gairah imaji
lalu mereka mengobati luka-luka bumi

malam memejam ketika nyanyian mereka tertidur bahagia

malam menyimpan diamnya doa-doa


malam menyiapkan jalan dengan caranya yang rahasia

Thursday, February 4, 2010

Gus Si Kucing Teater*



Gus adalah Kucing di Pintu Teater. Namanya,
karena aku harus memberitahumu sebelumnya,

sebenarnya adalah Asparagus. Memang repot untuk diucapkan,
karena kami biasa memanggilnya hanya Gus.

Bulu-bulunya jembel, dia sendiri sekurus penggaruk,

Dan dia menderita lumpuh hingga kakinya gemetar.

Dulu, semasa mudanya, ia termasuk Kucing yang sangat
cerdas--
Tapi kini sama sekali bukan ancaman bagi tikus-tikus.
Karena ia tidak lagi segagah masa jayanya;
meskipun namanya
dulu cukup terkenal, katanya, pada masanya.

Dan kapanpun ia bergabung dengan teman-temannya
di kelompok mereka
(yang bertempat di belakang pub sekitar)
Ia senang menghibur mereka, jika ada yang mentraktirnya,

dengan anekdot-anekdot dari hari-hari kemakmurannya.

Karena ia dulu Bintang dengan derajat tertinggi--
Ia pernah
berperan bersama Irving, ia berperan bersama Pohon.


Dan ia suka menghubungkannya dengan kesuksesannya di Halls

Dimana Galeri tersebut pernah memberinya tujuh panggilan kucing.

Tapi karyanya yang terbesar, yang suka ia ceritakan,


Adalah Firefrorefiddle, Sang Iblis dari Kejatuhan.



"Aku telah bermain," begitu katanya,"
di setiap bagian yang memungkinkan,

Dan aku hafal tujuh puluh percakapan di luar kepala.

Tanpa persiapan aku bisa merespon dengan tepat,
aku tahu cara berkelakar,
Dan aku tahu cara menguak rahasia.
Aku tahu cara berakting dengan punggung dan ekorku;

Dengan latihan satu jam, aku tak pernah gagal.

Aku memiliki suara yang akan melunakkan hati yang paling keras,

Apakah ketika aku memimpin, atau dalam bagian karakter,


Aku telah duduk di samping tempat tidur Nell Kecil yang malang;

Ketika Jam Malam berbunyi, aku lantas berayun di belnya.

Pada musim Pantomim aku tak pernah membosankan,

Dan aku pernah menjadi pemeran pengganti Kucing Dick Whittington

Tapi karyaku yang terbesar, yang akan diceritakan oleh sejarah,


Adalah Firefrorefiddle, Sang Iblis dari Kejatuhan.


Kemudian, jika seseorang akan memberinya secangkir gin,

Dia akan bercerita bagaimana ia pernah berperan di Lynne Timur.

Pada pementasan Shakespeare ia pernah berjalan diiringi tepukan,

Ketika beberapa aktor menyatakan mereka perlu seekor kucing.

Dia pernah memerankan seekor Macan – dan bisa melakukannya lagi
--
yang dikejar seorang Kolonel India sampai ke dalam got.

Dan ia berpikir bahwa ia masih bisa,
jauh lebih baik dari yang sudah terbaik,
menghasilkan suara
yang membuat darah membeku untuk mendatangkan Hantu.


Dan ia pernah menyeberangi panggung
di atas sebuah kawat telegraf,
Untuk menyelamatkan seorang anak
ketika sebuah rumah terbakar.
Dan ia berkata:
"kucing-kucing sekarang, mereka tidak dilatih

Seperti yang kami lakukan pada hari-hari ketika Victoria berkuasa.

Mereka tidak pernah dilatih dalam kelompok sandiwara,

Dan mereka pikir mereka cerdas,
hanya karena bisa melompati lingkaran kayu. "


Dan dia akan berkata, sambil menggaruk diri dengan cakarnya,
"Yah, Teater jelas bukan yang dulu.

Produksi modern masa kini sangatlah maju,

Tapi tak ada yang sebanding,
dengan apa yang kuceritakan,

momen misteri itu,


Ketika aku membuat sejarah


Sebagai Firefrorefiddle, Sang Iblis dari Kejatuhan.”



*) kuterjemahkan secara serampangan dari Gus: The Theatre Cat
(dari Old Possum's Book of Practical Cats karya T.S.Elliot)